Lima Hal yang Terjadi Jika Sering Gunakan Pakaian Ketat

Ilustrasi maraknya penggunaan celana ketat
Di era modern seperti sekarang ini, berbagai jenis fashion ditawarkan di pasar. Semua ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar terhadap fashion. Semakin hari, semakin banyak model dan bentuk yang dijual. Dengan maraknya penjualan fashion di pasar, tanpa sadar sebenarnya kita diajak agar bersikap konsumtif.
Terutama para perempuan, mereka menjadi lebih mudah terpengaruh oleh tren fashion yang sedang populer. Beraneka macam jenis pakaian diperkenalkan, mulai untuk kalangan usia muda sampai untuk kalangan yang berusia tua.
Begitu pula dengan modelnya, setiap hari pengusaha fashion berlomba untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Ada pakaian yang longgar dan menutup aurat, ada juga pakaian yang ketat dan tipis. Dan sepertinya jenis pakaian yang lebih banyak digemari saat ini adalah pakaian ketat.
Berikut adalah bahaya penggunaan pakaian ketat bagi kesehatan dan sebaiknya di hindari :

1. PENYAKIT PARESTHESIA
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.

Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka dalam nam bulan terakhir suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama terapi.

Pendapat lain Menurut dr. Andradi Suryamiharia Sp.S(K), spesialis saraf RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta. “sebagai gangguan saraf, paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi yang di sebabkan karena terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.

2. PENYAKIT JAMUR
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul. Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. karena Indonesia beriklim tropis, pakaian ketat dan tebal sebaiknya dihindari. Jika tidak, Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah berkembang biak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal.

3. MUNCULNYA BERCAK HITAM DI KULIT
Jika anda sering menggunakan celana ketat, berhati-hatilah karna “Celana ketat berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha”. Jika anda pernah merasakan gatal dan panas di sekitar paha, anda pasti menggaruknya berulang-ulang.  Awalnya mungkin cuma lecet ringan, namun jika hal itu berlangsung lama, anda akan menemukan bercak hitam di pangkal paha yang tidak mudah hilang. Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.

4. PENYAKIT KANKER GANAS MELANOMA
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian ketat dan transparan, berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma. Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai. Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung.

5. MENYEBABKAN KEMANDULAN
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan di negara John Bull (Inggris), menyebutkan bahwa endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan reproduksi menjadi terganggu.

Selain pada wanita, Pakaian ketat juga dapat menjadi penyebab kemandulan pada pria. Sebuah penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastic sepertiganya, yakni 20 juta permililiter. penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas dan Suhu yang tidak normal pada skrotum bisa berakibat buruk pada kualitas sperma.
Nah sahabat, Dari sekian banyak bahaya dan resiko dari penggunaan pakaian ketat, anda sebaiknya berpikir bijak dan berpikir ulang jika ingin membeli pakaian ketat. Sebaiknya dihindari saja, jika di kemudian hari anda tidak mau hal buruk terjadi pada kesehatan anda. Masih banyak pakaian yang longgar dan modis yang bisa anda pilih. 


0 Response to "Lima Hal yang Terjadi Jika Sering Gunakan Pakaian Ketat"

Posting Komentar

Terpopuler