Kuala Lumpur - Malaysia Airlines hanya menang nama, namun keropos di dalam. Hal ini diakui pimpinan baru maskapai ini, Christoph Mueller, saat menguraikan rencana perombakan untuk menyelamatkan maskapai yang dirudung musibah sepanjang tahun lalu itu. Pemutusan hubungan kerja besar-besaran adalah langkah pertama yang diambilnya.
"Secara teknis kami telah bangkrut dan bahwa penurunan kinerja dimulai jauh sebelum peristiwa tragis 2014," kata Mueller kepada wartawan, mengacu pada dua musibah besar yang mengguncang maskapai itu tahun lalu.
Malaysia Airlines mengambil langkah pertama dengan mengirim surat pemutusan hubungan kerja bagi sekitar 20 ribu karyawannya. Berbarengan dengan itu, mereka menawarkan kontrak baru kepada 14 ribu orang di antara mereka.
Mueller sebelumnya pernah melakukan hal yang sama saat menyelamatkan maskapai Aer Lingus Irlandia dan Sabena milik perusahaan Belgia. Ia mendapatkan julukan "The Terminator" karena melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK besar-besaran di dua perusahaan itu.
Di bawah Mueller, Malaysia Airlines akan dibangun dengan citra baru untuk melepaskan stigma dari musibah 2014. Kini mereka memasang piranti yang memudahkan pelacakan bagi pesawat mereka.
Perdana Menteri Najib Razak mengatakan pada Minggu, 31 Mei 2015, Malaysia tetap berkomitmen untuk mencari pesawat MH370 yang menghilang tanpa jejak setahun lalu. Pencarian MH370 adalah operasi pencarian paling mahal dalam sejarah. Australia, Cina, dan Malaysia telah bersepakat untuk menggandakan area pencarian jika reruntuhan tidak ditemukan di daerah sasaran saat ini.
Pada Maret tahun lalu, penerbangan MH370 hilang dengan 239 penumpang dan awak kapal di atasnya. Empat bulan kemudian, penerbangan MH17 jatuh setelah ditembak rudal di atas wilayah Ukraina. Sebanyak 298 orang penumpang di dalamnya tewas
Sumber : Tempo
0 Response to "Malaysia Airlines Secara Teknis Telah Bangkrut"
Posting Komentar